ASET TETAP: JURNAL ILMIAH AKUNTANSI

KETIDAKSIAPAN SISTEM CORE TAX SEBAGAI PEMICU STRES KERJA KARYAWAN FINANCE, ACCOUNTING & TAX (FAT) MELALUI PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Dhani Wirianto — 2025-07-28

Implementasi Coretax oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bertujuan meningkatkan efisiensi perpajakan, namun ketidaksiapan sistem ini memicu stres, kecemasan, dan penurunan produktivitas karyawan Finance, Accounting, dan Tax (FAT). Penelitian ini menganalisis dampak psikologis serta pola adaptasi karyawan dalam menghadapi perubahan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa error sistem dan ketidakpastian meningkatkan stres dan burnout. Karyawan FAT mengadopsi strategi adaptasi seperti peningkatan literasi teknologi pajak, manajemen stres, dan kolaborasi tim. Rekomendasi kebijakan mencakup peningkatan stabilitas sistem, pelatihan teknis berkala, dan dukungan teknis yang lebih responsif. Implementasi kebijakan ini dapat mengurangi stres hingga 50%, meningkatkan produktivitas dan kepatuhan pajak.

Evaluasi Efisiensi Anggaran Belanja Modal dalam Pembangunan Infrastruktur

Regina Usman — 2025-08-28

Belanja modal merupakan salah satu komponen penting dalam anggaran pemerintah yang memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan infrastruktur. Efisiensi dalam pengelolaan anggaran belanja modal sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya yang digunakan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi anggaran belanja modal dalam pembangunan infrastruktur pada pemerintah daerah. Metode yang digunakan meliputi analisis kuantitatif dan kualitatif dengan data sekunder dari laporan keuangan pemerintah daerah serta literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi anggaran belanja modal sangat dipengaruhi oleh perencanaan yang matang, pengawasan yang ketat, serta transparansi dalam pengelolaan anggaran. Implikasi dari temuan ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pemerintah untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan belanja modal dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK

Anna Anica Ismiyati — 2025-07-28

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan wajib pajak untuk membayar pajak, khususnya pada wajib pajak orang pribadi. Faktor-faktor yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap kemauan wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak adalah kesadaran wajib pajak, tingkat pengetahuan peraturan perpajakan, sanksi pajak, kualitas pelayanan fiskus pajak, dan persepsi atas efektifitas sistem perpajakan. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi di wilayah KPP Pratama Cikupa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling. Jumlah sampel ditentukan sebanyak 100 orang dari jumlah wajib pajak orang pribadi di wilayah KPP Pratama Cikupa. Metode pengumpulan data primer yang dipakai adalah dengan metode survei dengan menggunakan media kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa kesadaran membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan dan persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak, sanksi pajak berpengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak Sedangkan kualitas pelayanan fiskus pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan wajib pajak orang pribadi untuk membayar pajak.Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak orang pribadi untuk membayar pajak diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan. Untuk meningkatkan kemauan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Semarang Cikupa, kebijakan yang bisa diambil misalnya peningkatan kualitas pelayanan, memaksimalkan sistem perpajakan yang modern, penegakan sanksi pajak. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak tersebut, diharapkan bisa meningkatkan kemauan wajib pajak orang pribadi di wilayah KPP Pratama Cikupa.

Inovasi Fintech Syariah dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan di Era Digital: Peluang dan Tantangan di Indonesia

Iik Hikmatullah — 2025-04-08

Fintech syariah muncul sebagai solusi inovatif dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, terutama bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan keuangan konvensional. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran fintech syariah dalam memperluas akses keuangan, serta mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif, mengacu pada studi kasus dan literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fintech syariah memiliki potensi besar dalam meningkatkan inklusi keuangan melalui produk-produk seperti peer-to-peer lending dan dompet digital berbasis syariah. Namun, tantangan seperti rendahnya literasi keuangan syariah, keterbatasan infrastruktur digital, dan kurangnya regulasi yang mendukung masih menjadi hambatan utama. Kesimpulannya, untuk mengoptimalkan peran fintech syariah, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat dalam meningkatkan literasi keuangan dan memperkuat regulasi yang mendukung

Independensi dalam Perikatan Audit dan Perikatan Reviu Berdasarkan Kode Etik Akuntan Profesional Indonesia (KEPAP) 2021

INDANA AFIYAH — 2025-07-28

Independensi merupakan prinsip fundamental dalam profesi akuntan publik, terutama dalam pelaksanaan perikatan audit dan reviu. Kode Etik Akuntan Profesional Indonesia (KEPAP) 2021 menegaskan independensi sebagai sikap mental bebas dari pengaruh yang memungkinkan auditor memberikan opini objektif. Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi independensi berdasarkan KEPAP 2021, tantangan yang dihadapi auditor dalam praktik, serta langkah mitigasi melalui safeguards.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berbasis studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun KEPAP telah mengadopsi standar internasional (IESBA), penerapan independensi di Indonesia masih menghadapi ancaman self-interest, familiarity, dan intimidation, terutama pada audit BUMN dan klien skala kecil. Artikel ini merekomendasikan peningkatan pelatihan etika dan penguatan mekanisme pengawasan untuk menjaga independensi.